Asian Games 2018: Manajer Beber Kelemahan Taekwondoin

Asian Games 2018: Manajer Beber Kelemahan Taekwondoin
Ilustrasi Asian Games 2018. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Konfidensi para taekwondoin Indonesia terdongkrak menjelang Asian Games 2018 mendatang.

Hal itu tidak lepas dari kesuksesan para taekwondoin meraih satu emas dan dua perunggu pada Asian Taekwondo Championships 2018 di Ho Chi Minh, Vietnam, 24-28 Mei.

Defia Rosmaniar menyumbang medali emas untuk nomor individual poomsae putri.

Di nomor tersebut, dia menampilkan jurus pyongwon dan bigak. Penampilannya mendapat pujian dan nilai hampir sempurna.

Perunggu disumbangkan oleh pasangan Defia dan Muhammad Abdurahmman Wahyu yang berlaga di nomor pasangan poomsae.

Perunggu lain disumbang Dhean dari nomor kyorugi kelas di bawah 49 kilogram putri.

Kendati tampil cukup gemilang dan bisa bersaing dengan para wakil dari Korea Selatan, Iran, dan Thailand, para taekwondoin Indonesia yang dipersiapkan menghadapi Asian Games 2018 masih memiliki beberapa kekurangan yang harus diperbaiki.

"Satu hal yang mesti menjadi catatan penting dievaluasi adalah soal kekompakan dan keserasian di kategori new poomsae. Ini memang sulit. Salah satu yang menjadi kelemahan tim kita adalah soal gerakan akrobatik saat free style poomsae," kata manajer tim Indonesia Rahmi Kurnia, Kamis (31/5).

Konfidensi para taekwondoin Indonesia terdongkrak menjelang Asian Games 2018 mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News