Asnawi tak Kuasa Menahan Beban Hidupnya, Innalillahi

Asnawi tak Kuasa Menahan Beban Hidupnya, Innalillahi
Polisi olah TKP kejadian bunuh diri. Foto: dok palpos.id

jpnn.com, OGAN ILIR - Asnawi (58) diduga tak kuat lagi menahan penyakit strok yang dideritanya, sehingga nekat memutuskan bunuh diri.

Pengrajin kayu dari Desa Pajar Bulan, Ogan Ilir, itu mengakhiri hidupnya dengan cara mengenaskan, yakni gantung diri.

Korban pertama kali ditemukan oleh temannya sesama pengrajin kayu, Adi Chandra, dengan kondisi sudah tak bernyawa tergantung di kamar rumahnya, sekitar pukul 09.30 WIB.

Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy melalui Kapolsek Indralaya, Iptu Wempy Manurung, membenarkan adanya kejadian warga tewas gantung diri tersebut.

“Benar, kami sudah melakukan olah TKP dan menginterogasi sejumlah saksi serta mengevakuasi jasad korban,” ujar Iptu Wempy Manurung.

Berdasarkan keterangan saksi Sasmita Sari, jelas Wempy, dalam beberapa hari terakhir korban memang sering mengeluhkan nyeri di bagian kaki akibat penyakit strok ringan yang sudah lama dideritanya.

“Dugaan awal korban depresi karena penyakit yang dideritanya tidak sembuh-sembuh, sehingga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri,” tambah dia.

Atas permintaan pihak keluarga, tambah Kapolsek Indralaya, tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban karena beranggapan murni gantung diri.

Asnawi (58) diduga tak kuat lagi menahan penyakit strok yang dideritanya, sehingga nekat memutuskan bunuh diri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News