Asosiasi Pengusaha Karaoke Keluarga Minta Pajak Diturunkan
jpnn.com, SURABAYA - Para pengusaha karaoke keluarga yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Rumah Bernyanyi Keluarga Indonesia (Aperki) di Surabaya meminta agar pajak untuk mereka diturunkan.
Permintaan tersebut disampaikan dalam hearing di Komisi A DPRD Surabaya kemarin.
Dalam pertemuan sebelumnya, pajak hiburan malam dipastikan tidak turun. Pajak kelab malam, panti pijat, karaoke dewasa, dan diskotek tetap 50 persen.
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Surabaya sudah membuat kajian. Usulan penurunan pajak dianggap tidak relevan.
Nah, Aperki berharap karaoke keluarga tidak disamakan dengan karaoke dewasa.
Mereka meminta pajak karaoke keluarga diturunkan. Mumpung pansus pajak daerah belum menggedok raperda tersebut.
Ketua Umum Aperki Santoso Setyadji datang langsung pada rapat pansus itu.
Dia mengusulkan agar pajak karaoke keluarga diturunkan menjadi 10 persen.
Para pengusaha karaoke keluarga yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Rumah Bernyanyi Keluarga Indonesia (Aperki) di Surabaya meminta agar pajak
- KMP Bukit Raya Terbakar, Satu Kru Kapal Dilarikan ke RS Antonius Pontianak
- 1.071 PPPK Kutim Terima SK, Ini Pesan Penting Bupati Ardiansyah
- Ini Lho Tampang Pengemudi Honda HRV Pelaku Tabrak Lari di Semarang
- DPRD Minta Wisma Atlet Difungsikan untuk Tampung Warga Kampung Bayam
- Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Mampang, Ini Penjelasan Kombes Ade Rahmat
- Tenggelam di Sungai Lematang, Kakek Pencari Batu Ditemukan Meninggal Dunia