Aspel PSMS: Kami Harus Menang di Laga Terakhir

Aspel PSMS: Kami Harus Menang di Laga Terakhir
Ekspresi Suhandi dkk setelah dikalahkan PSPS di Stadion Teladan, Rabu (23/8). Foto: ist for pojoksumut

Soal kekalahan tersebut, Edy mengakui PSMS bermain di bawah performa terbaiknya. Sementara PSPS justru bermain lebih baik.

"Ya saya juga heran, anak-anak seperti tidak ada stamina. Saya tidak mau menyalahkan recovery kami yang cuma tiga hari karena lawan juga mengalami hal yang sama. Ini juga kesalahan saya," kata Edy.

Selain itu pelatih berlisensi B AFC ini mengakui jika timnya mengalami kelemahan di sisi kanan. Tidak ada pemain yang murni memiliki posisi sebagai full back kanan di tim saat ini.

"Kita hanya punya Derry. Wanda cedera, mau pindahkan Tony ke sana sementara di kiri juga tidak ada pemain. Jadi ini menjadi catatan khusus bagi kami," katanya.

Pada laga itu PSMS yang tak dipimpin head coachnya Mahruzar Nasution karena mengikuti ujian lisensi A AFC mendapat tekanan di awal laga dari PSPS Riau. Mengandalkan duet Herman Dzumafo dan Fiwi Dwipan, Asykar Bertuah tak membiarkan PSMS mendominasi.

Malah PSMS hanya menyerang lewat serangan baik. Terbukti menit keempat Ichsan Pratama langsung memberikan ancaman lewat tendangan dari luar kotak penalti. Namun tendangannya membentur mistar.

PSMS akhirnya keluar dari tekanan dan berhasil membuat peluang gol. Tepatnya pada menit ke-8, Dimas Drajad memanfaatkan umpan dari tendangan bebas Suhandi, melepaskan sepakan namun masih bisa ditangkap kiper Askar Betuah-julukan PSPS.

PSMS akhirnya menciptakan gol menit ke-28. Umpan silang dari Dimas Drajad gagal dihalau kiper lawan, Gianluca Pandeynuwu. Bola diteruskan Zulfikar yang berdiri bebas dengan sontekan.

PSMS Medan harus menerima kenyataan pahit dengan kekalahan 1-3 dari PSPS Riau di Stadion Teladan, Rabu (23/8) sore.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News