Astaga.. Habisi Nyawa 147 Mahasiswa sambil Tertawa
Pembantaian di Kampus Kenya
"Saya telah melihat banyak hal, tapi tidak ada yang seperti ini. Ada mayat di mana-mana yang berjajar seperti dieksekusi. Kami melihat orang dengan kepala pecah tertembus peluru, luka tembak di mana-mana," tutur petugas medis Komite Keselamatan Internasional (IRC) Reuben Nyaora. Seluruh korban tewas ditembak dari belakang di area punggung dan kepala.
Banyak pihak yang mengecam serangan tersebut. Salah satunya, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Selain mengungkapkan rasa belasungkawa atas semua korban, dia menawarkan bantuan pendampingan untuk memerangi Al Shabaab.
Buntut dari penyerangan maut itu, menteri pendidikan Kenya menutup sementara Garissa University College mulai kemarin. Tidak ada batasan waktu terkait dengan penutupan tersebut. Para mahasiswa yang berhasil selamat tanpa luka dikumpulkan di bandara untuk diterbangkan pulang ke kampung halaman masing-masing. (AFP/Reuters/CNN/BBC/sha/c20/ami/jpnn)
GARISSA - Pelaku pembantaian di Garissa University College, Kenya, benar-benar kelompok pembunuh berdarah dingin. Mereka melakukan aksi barbarnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia