Astaga, Presiden Venezuela Tuding Takhta Suci Vatikan Menebar Kebencian

jpnn.com, CARACAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyebut surat dari Takhta Suci Vatikan terkait kondisi negaranya sebagai rangkuman kebencian yang beracun.
Surat Menlu Vatikan Kardinal Pietro Parolin kepada kalangan pebisnis Venezuela itu berisi seruan agar para politikus di Caracas melakukan negosiasi serius guna menyelesaikan krisis.
Pesan diplomat nomor wahid Vatikan tersebut dibacakan dengan lantang oleh perwakilan Gereja Katolik di pertemuan tahunan Fedecamaras, federasi bisnis terbesar di negara Amerika Selatan yang menganut Katolik Roma pada Selasa (20/7) malam.
Seorang pejabat tinggi pemerintah menghadiri pertemuan itu untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun sebagai tanda meredanya ketegangan antara para pemimpin bisnis dan pemerintah sosialis.
Rezim Maduro kini tengah berusaha membuka ekonomi Venezuela demi mengakhiri resesi selama bertahun-tahun di negara OPEC yang dulu makmur itu.
"Ketika semua orang berbicara tentang memproduksi dan mengatasi krisis ekonomi, seorang pendeta yang tidak dikenal membaca surat dari Pietro Parolin, surat yang merupakan ringkasan kebencian, racun," kata Nicolas Maduro dalam sebuah siaran televisi pemerintah pada Rabu. Dia pun menuduh Parolin campur tangan dalam urusan Venezuela.
Vatikan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Surat Parolin mengatakan bahwa solusi untuk krisis Venezuela hanya akan datang "jika Venezuela, dan terutama mereka yang memiliki tanggung jawab politik, bersedia untuk duduk dan bernegosiasi secara serius tentang masalah nyata dan menemukan solusi untuk kebutuhan hakiki Venezuela."
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengungkapkan kemarahannya terhadap Takhta Suci Vatikan dalam sebuah siaran televisi
- Jonan Vatikan
- Utus Jokowi ke Pemakaman Paus, Prabowo Titipkan Pesan Khusus
- Kardinal Indonesia Ignatius Suharyo Ikut Konklaf Pemilihan Paus Baru di Vatikan
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat