Astaga... Sehari 17 Istri Minta Cerai

Astaga... Sehari 17 Istri Minta Cerai
Ilustrasi. JAWA POS GROUP

”Daripada hidup berdua, nafkah tidak dikasih, dikasari terus, mereka lebih memilih pisah,” lanjut Atifah. 

Perempuan yang berani mengajukan gugatan bukan hanya mereka yang masuk golongan pekerja mapan dengan gaji tinggi dan pegawai negeri sipil (PNS) dengan jabatan mentereng.

Akhir-akhir ini, lanjut Atifah, justru banyak perempuan yang memiliki pekerjaan biasa yang mengajukan gugatan. Tidak sedikit di antara mereka yang menjadi pekerja pabrik dengan pendapatan yang cukup untuk biaya sehari-hari.

Golongan tersebut biasanya memiliki pertimbangan lain untuk berpisah dari pasangan. Mereka tidak nyaman menjalani kehidupan rumah tangga bersama suami. Misalnya, suami berselingkuh atau adanya gangguan pihak ketiga. 

”Banyak sekali alasan yang diajukan istri saat bercerai,” tegas mantan ketua PA Gresik tersebut.

Ada pula istri yang mengajukan cerai karena suaminya ”hilang”. Pergi dalam waktu cukup lama dan tidak kembali sampai-sampai istri tidak tahu lagi keberadaan suami. Akhirnya sang istri mengajukan gugatan cerai gaib karena suami tidak terdeteksi.

Hal itu dialami Dewi (bukan nama sebenarnya). Dia sengaja mengajukan cerai gugat agar statusnya jelas. Dia ditinggalsuaminya,Rudi(juganama samaran), selama sepuluh tahun. Perempuan 41 tahun itu mengaku lega bisa sidang cerai setelah empat bulan
menunggu. 

Ibu dua anak tersebut harus bersabar untuk mendapatkan status baru sebagai janda. Untuk suami yang tidak diketahui rimbanya, pemanggilan tidak hanya disampaikan dengan surat. Tetapi, juga melalui radio atau media lain. 

SURABAYA - Jumlah warga Surabaya yang mengajukan gugatan cerai terus menunjukkan grafik menanjak. Paling tidak berdasar perhitungan tiga bulan pertama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News