Asuransi Dapat Membantu Petani Bima Hindari Kerugian Akibat Banjir
Sarwo Edhy menambahkan asuransi pertanian adalah bagian dari mitigasi bencana yang bisa dimanfaatkan petani. Asuransi akan meng-cover kerugian pada lahan-lahan yang gagal panen. Baik itu akibat serangan hama dan penyakit, bencana alam, perubahan iklim maupun cuaca ekstrem.
"Dengan asuransi, petani tidak perlu khawatir lagi kalau gagal panen. Bahkan mereka akan memiliki modal untuk tanam lagi,” paparnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kota Bima Abdul Najir mengatakan hasil data sementara terdapat sejumlah kelurahan di empat kecamatan yang terdampak banjir. Seperti Kelurahan Nungga, Kendo, Jatibaru, Ntobo, Penanae, Panggi dan Santi.
"Dari tujuh kelurahan tersebut, luas sawah yang terdampak banjir sekitar 37 hektare, yang rusak atau gagal panen mencapai 9,5 hektare dan 27,5 hektare hanya tergenang. Semua komoditas yang gagal panen adalah tanaman padi," ungkapnya. (*/jpnn)
Syahrul Yasin Limpo mengingatkan petani selalu menjaga lahan dari ancaman banjir, longsor, dan gagal panen. Asuransi adalah solusi.
Redaktur & Reporter : Boy
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Gelar Evaluasi dan Asistensi, Kementan Siap Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih
- Punya Asuransi Tidak Pernah Klaim, Apakah Rugi? Aidil Menjawab Begini
- Dambakan Keselarasan dengan Pusat, Petani Jateng Dukung Sudaryono Jadi Gubernur
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah