Atas Persoalan Sampah, Pemprov DKI Bangun RDF, Swasta Bikin PSEL

Atas Persoalan Sampah, Pemprov DKI Bangun RDF, Swasta Bikin PSEL
Ilustrasi - Lokasi landfill mining dan refuse derivedfFuel (RDF) di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Senin (10/10). Foto/dok: Ryana Aryadita Umasugi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih berupaya melakukan terobosan untuk mengolah sampah di ibu kota.

Terakhir, Pemprov DKI membuat sampah menjadi refuse-derived fuel (RDF) untuk bahan bakar alternatif industri semen.

Selain Pemprov DKI, pihak swasta juga turut membangun fasilitas Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) yang diinisiasi oleh PT Daya Barus Nusantara (DBN) yang berlokasi di Penjaringan, Jakarta Utara.

“PSEL Tanjungan di Penjaringan sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu, kajian teknis sudah lengkap,” ucap Project Manajer PT DBN Lerry Setyawan dalam keterangannya, Selasa (7/9).

Menurut dia, secara finansial juga telah mendapatkan persetujuan dari calon pembiayaan untuk pembangunan PSEL.

“Dengan segala kesiapan ini, PSEL Tanjungan dapat mulai dibangun pada 2024 dan beroperasional 2026,” kata dia.

Dia menjelaskan bahwa PSEL Tanjungan akan dibangun di lahan milik sendiri PT DBN seluas 8 hektar dan berasa di zona industri.

Selain itu, PSEL Tanjungan juga direncanakan akan memiliki akses keluar tol khusus truk sampah yang langsung masuk ke dalam area lahan PSEL Tanjungan.

Pemprov DKI Jakarta membangun RDF sedang pihak swasta membangun fasilitas Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) untuk mengatasi persoalan sampah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News