ATVI Gelar Bedah Buku Tentang Perspektif Komunikasi, Media Digital dan Dinamika Budaya

ATVI Gelar Bedah Buku Tentang Perspektif Komunikasi, Media Digital dan Dinamika Budaya
Editor buku Suradi, M.Si (kedua kiri) pada acara peluncuran dan bedah buku tentang Perspektif Komunikasi, Media Digital, dan Dinamika Budaya di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa-Kemendikbud, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (17/5/2023). Foto: Dok. ATVI

Paradoks Era Digital

Ahli komunikasi yang juga dosen ATVI, Drs. Eduard Depari, MA mengungkapkan keresahannya menyikapi perkembangan masyarakat di era digital yang makin menuntut kecepatan dan kebaruan.

Dia mengatakan kita melihat di tengah masyarakat, polarisasi berkembang, apalagi saat kontestasi politik baik Pilpres maupun Pilkada dan pemilihan anggota legislatif pusat dan daerah.

“Membedah buku “Perspektif Komunikasi, Media Digital, dan Dinamika Budaya”  karya para dosen ATVI ini, kita seolah dihadapkan pada paradok. Di satu sisi akses untuk beragam informasi sangat terbuka luas, tetapi saat bersamaan, semangat dan kebiasaan membaca masyarakat sangat lemah. Ini diperparah dengan intervensi media televisi yang menawarkan beragam acara dan dapat dilihat di berbagai platform via HP,” ujar Eduard.

Eduard yang mantan Direktur ATVI ini juga mengungkapkan polarisasi di masyarakat makin tajam karena peran media sosial yang tidak terkendali, terutama media sosial di tangan yang mampu membeli dan mengonsumsi, tetapi tidak mampu mengendalikan pesannya.

Dia menekankan pentingnya literasi membaca atau reading literacy yaitu bagaimana kemampuan mengendalikan informasi. Lemahnya kebiasaan membaca akan menumpulkan kemampuan berpikir kritis. Karena ketidakmampuan berpikir kritis itu mengakibatkan ketidakmampuan membedakan fakta, opini, hoaks dan informasi yang menyesatkan.

Mengutip sebuah buku yang mengulas media sosial, Eduard mengatakan media sosial itu menghubunkan kita atau memisahkan kita? Apakah produktif atau sebaliknya membuang waktu kita.

Sebab penggunaaan waktu yang lama dan tak terkendali untuk kepentingan media sosial, membuat waktu kita untuk rekreasi keluarga dan kepentingan sosial yang bermanfaat, seperti membaca buku, bergaul, menjadi berkurang.

ATVI dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa-Kemendikbud bekerja sama untuk bedah buku tentang Perspektif Komunikasi, Media Digital, dan Dinamika budaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News