Audit Kapal Di Sembilan Pelabuhan
Rabu, 11 Juli 2012 – 08:23 WIB
Sembilan pelabuhan yang akan dijadikan lokasi audit kapal secara acak antara lain Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), Pelabuhan Makassar dan Pare-Pare (Sulawesi Selatan), Pelabuhan Merak (Banten), Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang), Pelabuhan Trisakti (Banjarmasin), Pelabuhan Batam dan Pelabuhan Lembar (Mataram). "Audit akan dilakukan dalam dua pekan, terhitung sejak kemarin (9/7)," sebutnya.
Dia menuturkan, Tim Audit yang pertama telah melakukan uji petik pada kapal KM. Gunung Dempo dan KM. Laskar Pelangi yang sedang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok. Pada audit ini ditemukan beberapa kekurangan yang harus diperbaiki sesuai dengan standar Keselamatan Pelayaran.
"Diantaranya adalah masalah teknis yang terkait dengan penempatan Rakit Penolong di atas kapal. Rakit penolong seharusnya tidak boleh diikat secara permanen karena akan sulit ketika akan digunakan dalam keadaan darurat," ungkapnya.
Rakit penolong harus diposisikan supaya mudah dilepaskan, oleh karena itu pengikatan tali "painter" harus dilakukan sesuai petunjuk manualnya sehingga alat pelepas rakit penolong secara otomatis dapat berfungsi dengan baik. Hal-hal lain yang ditemukan dalam uji petik kali ini adalah kecepatan reaksi dalam menghadapi bahaya kebakaran, termasuk kecepatan dalam mengaktifkan pompa darurat pemadam kebakaran yg harus lebih ditingkatkan lagi. "Kita akan berusaha mengawasi sedetail mungkin untuk mengurangi potensi bahaya," lanjutnya.
JAKARTA - Dalam dua minggu ini pengusaha kapal harus bersiap-siap melengkapi segala aspek perijinan, aspek keselamatan dan aspek keamanan kapalnya.
BERITA TERKAIT
- Kementerian BUMN Terus Dorong Kemajuan Pegadaian
- Mantap! Fitch Kerek Rating Bank Mandiri Menjadi BBB
- Harga Emas Melonjak Lagi, Naik Tajam Hari Ini
- BRI Masuk '20 Perusahaan Top yang Perlu Diperhatikan' versi Bloomberg Technoz
- Ini Peran dan Kontribusi Bea Cukai Terhadap Penerimaan Negara & Pengawasan Perdagangan
- Pakar Minta Pemerintah Waspadai Bencana Ekstrem 32 Tahunan