Auman Harimau Sumatera Tidak Lagi Menakutkan

Auman Harimau Sumatera Tidak Lagi Menakutkan
Harimau di kebun binatang Bukittinggi. Foto: Riau Pos/JPNN.com

jpnn.com - POPULASI Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di Riau kian sedikit.  Perburuan liar dan pembukaan areal perkebunan yang menghancurkan habitat hidup mereka disinyalir menjadi penyebab utama semakin kritisnya jumlah harimau di Riau maupun di Sumatera.

Saat ini auman harimau Sumatera tidak lagi menakutkan. Aumannya justru ditunggu, dicari, dan diburu hingga keceruk hutan yang tak bertepi.

GEMA SETARA dan ERWAN SANI, Pekanbaru

NUN di ujung pelosok sebuah kampung yang bernama Tasik Serai, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis beberapa waktu lalu heboh dan masyarakatnya gundah gulana. Betapa tidak, harimau sumatera yang sebelumnya tidak pernah muncul di kampung itu, tiba-tiba menampakkan dirinya.

Kondisi ini mengkhawatirkan masyarakat setempat. Betapa tidak, munculnya harimau itu mengakibatkan segala aktivitas pekerjaan mereka terganggu.  Mereka khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat mereka melakukan aktivitas di luar rumah, apakah di kebun atau di mana saja.

Memang kampung ini dikelilingi hutan dan perkebunan yang cukup luas. Hutan yang bersempadan dengan kampung itu memang telah diketahui masyarakat sebagai tempat tinggal harimau sumatera.

Melihat kondisi itu, masyarakat berembuk dan akhirnya mendapatkan kesimpulan munculnya hewan yang ditakuti itu karena selama ini mereka lupa  menggelar acara belokampung.  

Kegiatan ini sebagai bentuk rasa persahabatan yang dibina masyarakat setempat dengan segala macam makhluk ciptaan Sang Khalik, terutama harimau.

POPULASI Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di Riau kian sedikit.  Perburuan liar dan pembukaan areal perkebunan yang menghancurkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News