Australia Akan Lebih Banyak Gunakan Vaksin AstraZeneca yang Diproduksi di Melbourne

Australia Akan Lebih Banyak Gunakan Vaksin AstraZeneca yang Diproduksi di Melbourne
Karena faktor distribusi dan logistik, vaksinasi di Australia kemungkinan menggunakan lebih banyak vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca yang diproduksi di Melbourne. (Reuters)

Kelompok masyarakat yang akan menjadi prioritas vaksinasi di Australia meliputi tenaga kesehatan, petugas perbatasan di bandara dan pelabuhan, pekerja di hotel karantina, petugas kebersihan dan pekerja sektor transportasi.

Selain itu, prioritas juga diberikan kepada kelompok masyarakat yang paling rentan terinfeksi.

Walau tidak termasuk kategori prioritas, Perdana Menteri Australia, bersama Menteri Kesehatan, Ketua Partai Oposisi dan Menteri Kesehatan Bayangan akan disuntik vaksin di tahap awal vaksinasi.

"Kami tidak termasuk dalam kategori prioritas, namun saya pikir penting untuk membangun kepercayaan publik," ujar PM Scott Morrison.

"Saya rasa tidak perlu memvaksinasi seluruh jajaran Pemerintahan, karena ada warga lain yang lebih memerlukannya," katanya.

Vaksin bukan segalanya

Sejumlah pakar vaksin memperingatkan bahwa vaksinasi bukanlah segalanya dalam mengatasi pandemi COVID-19, karena belum diketahui seberapa efektif dalam mengurangi penularan virus.

Menurut Profesor Tania Sorrell dari Australian Academy of Health and Medical Sciences, vaksinasi merupakan menggembirakan namun kita harus tetap realistis karena hal itu bukan segalanya.

Secara sederhana, vaksin akan membantu tubuh seseorang memproduksi antibodi terhadap virus penyebab COVID-19.

Meskipun vaksin COVID-19 buatan Pfizer tampaknya akan menjadi yang pertama mendapatkan persetujuan penggunaan di Australia, namun program vaksinasi akan lebih banyak menggunakan vaksin buatan AstraZeneca yang saat ini sedang diproduksi di Melbourne

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News