Australia Bangun Armada Kapal Selam Nuklir, Sikap Indonesia Tegas

Australia Bangun Armada Kapal Selam Nuklir, Sikap Indonesia Tegas
Kapal selam Angkatan Laut Inggris HMS Tireless. Foto: ANTARA/Reuters

"Dunia kita menjadi lebih kompleks, terutama di sini di kawasan kita, Indo-Pasifik," kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

"Untuk memenuhi tantangan ini, untuk membantu memberikan keamanan dan stabilitas yang dibutuhkan kawasan kami, kami sekarang harus membawa kemitraan kami ke tingkat yang baru,” ujar Morrison, menambahkan.

Ketika mengumumkan kelompok keamanan baru itu pada Rabu (15/9), para pemimpin AS, Australia, dan Inggris tidak menyebut China, tetapi Washington dan sekutunya berusaha untuk melawan kekuatan dan pengaruhnya yang semakin besar di kawasan.

Merespons pengumuman tersebut, Kedutaan Besar China di AS mengatakan bahwa negara-negara "tidak boleh membangun blok eksklusif yang menargetkan atau merugikan kepentingan pihak ketiga".

"Secara khusus, mereka harus melepaskan mentalitas Perang Dingin dan prasangka ideologis mereka," kata Kedubes China.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyambut baik fokus pada Indo-Pasifik tetapi mengatakan kapal selam bertenaga nuklir baru Australia tidak akan diizinkan di perairan teritorialnya, di bawah kebijakan bebas nuklir yang sudah lama ada.

"Saya senang melihat bahwa perhatian telah dialihkan ke kawasan kami dari mitra yang bekerja sama dengan kami. Ini adalah kawasan yang diperebutkan dan ada peran yang dapat dimainkan orang lain dalam mengambil kepentingan di kawasan kami," kata Ardern pada konferensi pers.

Sementara itu, Singapura mengatakan Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan kepada Morrison melalui panggilan telepon bahwa Singapura memiliki hubungan lama dengan Australia, Inggris, dan Amerika Serikat, dan berharap pengelompokan baru "akan berkontribusi secara konstruktif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan dan melengkapi arsitektur regional”.

Australia menggegerkan dunia dengan rencana pembentukan armada kapal selam bertenaga nuklir, bagaimana reaksi Indonesia?

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News