Australia Buang Limbah Radioaktif di Malaysia, Koalisi Pakatan Harapan Pecah
Perusahaan tambang Australia Lynas yang beroperasi di Malaysia kini "diusir" dari sana setelah limbah radioaktifnya didapati semakin menumpuk. Tapi PM Mahathir Muhammad menyebut limbah ini tak berbahaya bagi warga setempat.
Selain perusahaan Tiongkok, Lynas adalah satu-satunya produsen mineral langka di dunia saat ini.
Mineral langka sangat penting dalam produksi peralatan berteknologi tinggi termasuk telepon pintar, peluru kendali laser dan baterai mobil listrik.
Bijih mineral langka ini ditambang di Australia Barat dan dikirim ke Malaysia karena biaya pemrosesan jauh lebih murah.
Limbah radioaktif tingkat rendah merupakan produk sampingan dari proses pengayaan mineral ini.
Dalam aksi demo di Kuantan belum lama ini, ratusan warga menentang keputusan Perdana Menteri Dr Mahathir Mohamad untuk memperpanjang izin operasi Lynas.
"Radioaktif akan turun-temurun ke anak cucu kita," kata Moses Lim, insinyur kimia yang ikut memprotes perusahaan itu.
"Kita mungkin sudah tiada, tapi cucu kita akan menyesali kita semua," katanya.
- Tanggapan Warga Diaspora Indonesia dan Pelaku Jastip Tentang Aturan Barang Bawaan Impor
- Dunia Hari Ini: TPN Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Ganjar di MK Akan Kalah
- Dunia Hari Ini: Jutaan Warga India Merayakan Festival Holi
- Beredar Surat Peringatan untuk Warga di Wilayah Pembangunan IKN, Bikin Kaget
- Dunia Hari Ini: Petani di Inggris Berdemo dengan Konvoi Traktor ke Pusat London
- Dunia Hari Ini: Israel Menyerang Lagi Dua Rumah Sakit di Gaza