Australia dan Tiongkok Bersitegang, Warga Keturunan Tionghoa Terimbas Dampaknya
"Mereka menunjukkan dukungan, mereka membantu saya untuk terlibat dalam kegiatan di komunitas, mereka paham mengapa saya bosan di rumah, hanya dengan kursi roda dan tongkat penyanggah," katanya.
"Saya menyadari bila ini terjadi di Tiongkok, di kota asal mereka, saya mungkin harus menyewa orang untuk membantu atau meminta bantuan dari anggota keluarga yang lain."
Namun Ping mengatakan meningkatnya ketegangan antara Australia dan Tiongkok secara politik juga menciptakan ketegangan di kalangan warga asal Tiongkok sendiri, selain juga antara warga Tiongkok dengan komunitas lainnya.
"Saya tidak bisa menghindari lagi. Politik menjadi bagian dari kehidupan saya sehari-hari. Seperti kamu mendukung pihak mana? Apakah pemerintah Australia? Ataukah pemerintah Tiongkok?" katanyaa.
"Saya merasa bahkan sebagai ibu rumah tangga, saya pun harus berhati-hati."
"Saya tidak memilih sisi mana pun. Oh. mengapa saya harus memilih sisi tertentu?"
Survei: Media Australia terlalu negatif melaporkan soal Tiongkok
Survei ini menanyai sekitar 1.000 warga yang memberikan gambaran kompleks mengenai pengalaman warga asal Tiongkok di Australia dan pandangan mereka terhadap Australia, Tiongkok, demokrasi dan keadaan geopolitik saat ini.
Hampir satu dari lima warga Australia keturunan China mengaku pernah mendapat ancaman fisik atau diserang sepanjang tahun 2020
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka