Australia dan Tiongkok Bersitegang, Warga Keturunan Tionghoa Terimbas Dampaknya


"Mereka menunjukkan dukungan, mereka membantu saya untuk terlibat dalam kegiatan di komunitas, mereka paham mengapa saya bosan di rumah, hanya dengan kursi roda dan tongkat penyanggah," katanya.
"Saya menyadari bila ini terjadi di Tiongkok, di kota asal mereka, saya mungkin harus menyewa orang untuk membantu atau meminta bantuan dari anggota keluarga yang lain."
Namun Ping mengatakan meningkatnya ketegangan antara Australia dan Tiongkok secara politik juga menciptakan ketegangan di kalangan warga asal Tiongkok sendiri, selain juga antara warga Tiongkok dengan komunitas lainnya.
"Saya tidak bisa menghindari lagi. Politik menjadi bagian dari kehidupan saya sehari-hari. Seperti kamu mendukung pihak mana? Apakah pemerintah Australia? Ataukah pemerintah Tiongkok?" katanyaa.
"Saya merasa bahkan sebagai ibu rumah tangga, saya pun harus berhati-hati."
"Saya tidak memilih sisi mana pun. Oh. mengapa saya harus memilih sisi tertentu?"
Survei: Media Australia terlalu negatif melaporkan soal Tiongkok
Survei ini menanyai sekitar 1.000 warga yang memberikan gambaran kompleks mengenai pengalaman warga asal Tiongkok di Australia dan pandangan mereka terhadap Australia, Tiongkok, demokrasi dan keadaan geopolitik saat ini.
Hampir satu dari lima warga Australia keturunan China mengaku pernah mendapat ancaman fisik atau diserang sepanjang tahun 2020
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka