Australia Dihadapi Ancaman Gangguan Listrik Pada Musim Panas di Tahun Ini
"Untuk mendinginkan rumah lebih memakan energi, karena tidak seperti gedung yang lebih bagus desainnya dalam soal efisiensi penggunaan energi."
Photo: Menurut ramalan Biro Meteorologi Australia (BOM), suhu musim panas mendatang akan lebih tinggi dari sebelumnya. (Supplied: Scott Veitch)
Kebijakan energi jadi masalah politik sensitif di Australia
Negara bagian Australia Selatan mengalami pemadaman listrik total di tahun 2016 ketika terjadi badai.
Keributan politik kemudian terjadi setelah beberapa politisi mengatakan sumber energi terbarukan yang dimiliki negara bagian tersebut ternyata tidak bisa diandalkan.
Pemadamam listrik itu membuat pendiri Tesla asal Amerika Serikat, Elon Musk membangun baterai lithium terbesar di dunia untuk menyimpan persediaan listrik di Australia Selatan.
Sementara itu, perusahaan penyedia listrik AGL Energy telah mematikan fasilitas Tomago Aluminium Smelter di negara bagian New South Wales (NSW), yang menggunakan sekitar 10 persen listrik di NSW selama beberapa hari di bulan Januari lalu, untuk menghentikan adanya pemadaman.
Menurut Peter Dobney, mantan ketua Asosiasi Pengguna Energi Australia, rumah tangga bisa membantu mengurangi beban listrik selama musim panas. seperti mematikan AC sekitar 15 menit setiap jamnya di masa puncak penggunaan.
Beberapa perusahaan penyedia listrik sudah menawarkan jasa di mana pelanggan bisa meminta penyedia listrik secara otomatis mematikan AC.
Australia akan segera memasuki musim panas dan terancam mengalami masalah pemadaman listrik, karena 30 persen warga Australia kini bekerja dari rumah
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka