Australia Diminta Ikuti Langkah AS dan China Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Australia Diminta Ikuti Langkah AS dan China Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Australia Diminta Ikuti Langkah AS dan China Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

“Kita tak bisa bergantung pada bahan bakar yang bersumber dari fosil saja karena tingkat emisi gas rumah kacanya. Kita perlu bergerak ke sumber energi terbarukan,” jelasnya.

Ia menerangkan, “Tapi kita harus mencatat bahwa ekonomi seperti China mulai mengurangi penggunaan batubara...kita harus terus menekankan perlunya untuk mengurangi emisi.”

Australia perlu mengambil langkah nyata

Pemimpin Oposisi Australia, Bill Shorten, mengatakan, ini adalah saat yang tepat bagi Australia untuk menyesuaikan dengan upaya yang dilakukan mitra dagang utamanya.

“Pemerintah Australia perlu mengikuti langkah dunia, perlu untuk mendengar kebanyakan warga Australia dan mengambil langkah nyata dalam isu perubahan iklim, bukannya kebijakan skeptisme iklim yang mereka pertahankan,” kemuka Bill.

Ia menyambung, “Kita sekarang menjadi tak relevan dalam perdebatan ekonomi masa kini. Setelah pertemuan G20 pekan ini, Australia akan terus menyandang gelar memalukan sebagai satu-satunya negara yang terbelakang dalam kebijakan perubahan iklim.”

Mantan Perdana Menteri Australia, Paul Keating, menyambut kesepakatan AS dan China, seraya menyebut kebijakan Australia saat ini sebagai ‘omong kosong besar’.

“Saya pikir hal yang sangat diinginkan untuk melihat agenda baru dan berkembang di mana China bergabung dengan negara-negara besar seperti AS dalam isu-isu global, apakah itu non-proliferasi nuklir, kebijakan laut atau atmosfer global," utaranya.

Kesepakatan China dan Amerika Serikat (AS) dalam mencapai target ambisius untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2030, telah memicu seruan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News