Australia Dukung Sikap Tegas Inggris Usir Diplomat Rusia

Australia Dukung Sikap Tegas Inggris Usir Diplomat Rusia
Australia Dukung Sikap Tegas Inggris Usir Diplomat Rusia

Australia mengutuk penggunaan senjata kimia dan mendukung hak Inggris untuk melakukan pembalasan atas sebuah serangan yang terjadi pada awal bulan ini yang menyebabkan seorang mata-mata dan anak perempuannya sakit kritis.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May, telah mengumumkan bahwa 23 diplomat Rusia akan dikeluarkan dari negaranya setelah Moskow menolak untuk menjelaskan bagaimana gas saraf buatan Rusia digunakan terhadap Sergei Skripal dan putrinya Yulia Skripal.

Poin kunci:

  • Perdana Menteri Inggris Theresa May mengusir 23 diplomat Rusia karena serangan gas saraf
  • Rusia telah membantah terlibat, namun PM Australia, Malcolm Turnbull mengatakan PM Inggris Theresa Mei telah membuat "kasus yang meyakinkan" dalam penalarannya
  • PM Malcolm Turnbull menambahkan bahwa Australia mempertimbangkan tanggapannya sendiri untuk mendukung Inggris

Mantan mata-mata Rusia dan anak perempuannya yang berusia 33 tahun itu keduanya dalam kondisi kritis setelah serangan di kota Salisbury, Inggris, pada 4 Maret lalu.

Inggris mengatakan gas saraf Novichok - senjata kimia yang dikembangkan oleh Uni Soviet pada 1980-an – telah digunakan dalam serangan tersebut.

Rusia membantah terlibat dalam serangan itu.

Australia Dukung Sikap Tegas Inggris Usir Diplomat Rusia Photo: Mantan mata-mata Sergei Skripal, 66, dan putrinya yang berusia 33 tahun Yulia Skripal, menjadi sasaran serangan tersebut.
AP: Misha Japaridze (L) dan Facebook: Yulia Skripal (R)

Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengatakan PM Inggris Theresa Mei, telah menyampaikan bukti yang meyakinkan mengenai tanggung jawab Rusia atas apa yang dia sebut sebagai "penggunaan kekuatan secara tidak sah terhadap Inggris dan rakyatnya oleh Rusia".

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News