Australia Harus Kelola Limbah Sendiri

Australia Harus Kelola Limbah Sendiri
Australia Harus Kelola Limbah Sendiri

Industri pengelolaan limbah di Australia telah mencapai titik krisis selama beberapa bulan terakhir menyusul langkah China melarang impor produk limbah dari luar negeri. Para pemangku kepentingan menginginkan segera dilakukan tindakan.

Terkait kondisi ini, industri pengelolaan limbah Australia meminta bantuan untuk membantu pihak mereka melewati masa transisi ke apa yang disebut sistem ekonomi ramah lingkungan – circular economy’ di mana limbah akan dikumpulkan, diproses dan kemudian digunakan kembali untuk membuat produk baru di Australia.

Pendaur ulang mengatakan jika Australia tidak melakukannya, tingkat daur ulang akan rendah, dan pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius karena lebih banyak sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir atau TPA.

Jutaan ton limbah telah terbuang ke lepas pantai

Data terbaru yang tersedia menunjukkan bahwa Australia mengirimkan 1,2 juta ton limbah ke China sepanjang tahun 2016-2017 - hampir dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya.

Sekitar 30 persen limbah daur ulang Australia diekspor ke China.

Australia Harus Kelola Limbah Sendiri Photo: Caroline Brown adalah salah satu staf garis depan yang memantau kontaminasi dalam aliran daur ulang.
(Radio ABC Canberra: Jolene Laverty)

Tim Youe, CEO Dewan Daerah Metropolitan Selatan sebuah fasilitas yang memproses limbah di Perth, Australia Barat mengatakan ini adalah pendekatan yang berpandangan sempit.

"Orang-orang hanya mencari keuntungan tertinggi untuk komoditas mentah dan belum berinvestasi dalam infrastruktur untuk [memproses ulang limbah] didalam kawasan Australia," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News