Australia, Indonesia, ASEAN Memberikan Tanggapan Soal Kudeta Militer di Myanmar


Pemerintah Australia sudah menyampaikan keprihatinan mengenai kudeta militer dan menyerukan para pemimpin militer dibebaskan segera.
Kemarin, Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne mengatakan Australia memantau perkembangan situasi dengan serius.
Tetapi Menteri Perdagangan Australia, Dan Tehan mengatakan masih terlalu dini bagi pemerintah untuk memutuskan sanksi tambahan.
"Sekarang di tahap ini pemerintah belum mempertimbangkannya," katanya.
"Salah satu hal yang harus dilakukan adalah mempertimbangkan dengan saksama atas apa yang bisa dilakukan menghadapi situasi seperti ini."
"Jadi apa yang harus kita lakukan adalah berhenti, melihat apa yang terjadi, dan setelah kita mendapat seluruh informasi yang ada, baru kita buat tindakan lanjutan."
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dan disadur dari artikelnya dalam bahasa Inggris di sini
Pemerintah Australia sedang menghadapi tekanan untuk menerapkan sanksi baru terhadap para jenderal Myanmar menyusul kudeta yang terjadi hari Senin (1/2/2021)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina