Australia, Indonesia, ASEAN Memberikan Tanggapan Soal Kudeta Militer di Myanmar

Australia, Indonesia, ASEAN Memberikan Tanggapan Soal Kudeta Militer di Myanmar
Human Rights Watch ingin agar Australia juga menghentikan hubungan kerjasama militer dengan Myanmar. (Reuters: Ann Wang)
Australia, Indonesia, ASEAN Memberikan Tanggapan Soal Kudeta Militer di Myanmar Photo: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden agar tanggapan internasional dengan apa yang terjadi di Myanmar. (Reuters)

 

Pemerintah Australia sudah menyampaikan keprihatinan mengenai kudeta militer dan menyerukan para pemimpin militer dibebaskan segera.

Kemarin, Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne mengatakan Australia memantau perkembangan situasi dengan serius.

Tetapi Menteri Perdagangan Australia, Dan Tehan mengatakan masih terlalu dini bagi pemerintah untuk memutuskan sanksi tambahan.

"Sekarang di tahap ini pemerintah belum mempertimbangkannya," katanya.

"Salah satu hal yang harus dilakukan adalah mempertimbangkan dengan saksama atas apa yang bisa dilakukan menghadapi situasi seperti ini."

"Jadi apa yang harus kita lakukan adalah berhenti, melihat apa yang terjadi, dan setelah kita mendapat seluruh informasi yang ada, baru kita buat tindakan lanjutan."

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dan disadur dari artikelnya dalam bahasa Inggris di sini


Pemerintah Australia sedang menghadapi tekanan untuk menerapkan sanksi baru terhadap para jenderal Myanmar menyusul kudeta yang terjadi hari Senin (1/2/2021)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News