Australia Ingin Bantu Masalah Daging Sapi
Rabu, 28 November 2012 – 07:27 WIB
"Di beberapa bagian Indonesia, ternak berkembang biak dalam tiga tahun sekali. Tapi dengan teknologi gen kami, produksi bisa melahirkan satu sapi per tahun. Jadi bisa tiga kali lebih produktif," jelasnya.
Baca Juga:
Potensi tersebut, lanjut dia, bisa dikolaborasikan dengan teknologi Indonesia yang bagus. Misalnya, jasa feedlot. Menurutnya, pelaku usaha tersebut cukup luar biasa. Sebab, bisa menaikkan bobot sapi bakalan dalam hanya 90 hari.
"Di Australia hal tersebut mustahil. Sebab, kondisi vegetasi kami tak seperti Indonesia. Dan itu sisi lebih dari Indonesia dalam industri peternakan," ujarnya.
Karena itulah, pihaknya sedang mendorong terjadinya kerjasama antara perusahaan peternakan di Australia dan Indonesia. Dia menyebutkan, beberapa perusahaan peternakan di Australia juga sudah melirik indonesia pada potensi tersebut.
SURABAYA - Kelangkaan daging sapi yang terjadi di Indonesia rupanya menarik perhatian pemerintah Australia. Melalui Kedutaan Besar Australia, pemerintah
BERITA TERKAIT
- Direktur Manajemen Risiko PIS Bakal Perkuat Ekspansi & Pertumbuhan Bisnis
- UMB, ZBTII, & Perusahaan Raksasa China Kolaborasi Kembangkan Live Streaming Education
- SGAR Bakal jadi Tonggak Penting Industri Aluminium dari Hulu sampai Hilir
- Gelar CVC di 2 Wilayah Ini, Jadi Upaya Pengawasan & Perbaikan Layanan Bagi Bea Cukai
- Menko Airlangga Berharap Lotte Chemical Jadi Stimulus Industri Petrokimia Hilir Lokal
- Dukung Kesuksesan KTT WWF di Bali, PLN Indonesia Power Siapkan Pasokan Listrik Andal