Australia Khawatirkan Penyebaran Wabah Penyakit Sapi di Indonesia

Australia Khawatirkan Penyebaran Wabah Penyakit Sapi di Indonesia
Seekor sapi dengan penyakit kulit berbenjol di provinsi Riau. (Supplied: FAO/Eko Prianto)

Penyakit 'Lumpy Skin Disease' (LSD) yang ditemukan pada sapi di Indonesia kini ikut mengancam industri ternak sapi di Australia.

Pihak berwenang sektor peternakan Australia melakukan kunjungan ke Indonesia untuk mengetahui soal penyakit kulit pada ternak ini, sekaligus membantu usaha menanggulangi wabah tersebut.

Penyakit ini disebabkan karena gigitan serangga seperti nyamuk dan menimbulkan benjolan di kulit sapi, yang juga menyebabkan demam, kehilangan selera makan, dan berkurangnya produksi sapi, bahkan bisa menyebabkan kematian pada sapi dan kerbau.

"Saya akan bertemu dengan para pejabat untuk mendiskusikan kerja sama dengan Indonesia untuk membicarakan masalah wabah penyakit kulit berbenjol yang terjadi di provinsi Riau," kata Mark Schipp, Kepala Bidang Kesehatan Ternak Australia.

"Pemerintah Indonesia sudah bekerja keras untuk mengatasi masalah ini lewat program vaksinasi dan program pencegahan lainnya."

Dr Schipp mengatakan penting sekali untuk melindungi Australia dari wabah penyakit tersebut.

"Kalau terjadi di Australia, wabah ini bisa berdampak serius bagi perdagangan ternak hidup, para eksportir produk susu, bahan-bahan generik, produk daging, selain juga masalah kesejahteraan hewan dan juga berkurangnya produksi," katanya.

Ancaman serius dalam puluhan tahun terakhir

Dokter hewan asal Australia yang bekerja di Indonesia, Ross Ainsworth  mengatakan jika wabah ini sampai ke Australia Utara, yang lokasinya paling dekat dengan Indonesia, maka akan menjadi "bencana besar".

Pemerintah Australia langsung mengucurkan ratusan miliar untuk mencegah masuknya penyakit kulit pada ternak sapi yang ditemukan di Indonesia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News