Australia Menarik Minat Pemburu Emas Generasi Baru

"Beberapa tahun lalu, 15 tahun yang lalu, harga emas begitu rendah -$ 300 (atau setara Rp 3 juta) per ons [31 gram]. Kini, harganya mendekati $ 1.600 (atau setara Rp 16 juta) per ons, itu uang yang banyak, itu upah mingguan dalam musim yang baik," kata Mark.
Benjamin Fontaine membayangkan semua angka-angka ini dalam pikirannya, tetapi kenyataan di lapangan bisa mengecewakan.
Setelah delapan jam kerja keras pada hari yang terik, mendengarkan detektor logam, menggali tanah, tiap kali percaya bahwa bunyi ini bisa jadi benar, pria Perancis ini akhirnya hanya mendapatkan dua bongkahan yang sangat kecil: 0,2 gram emas senilai $ 10 (atau setara Rp 100 ribu).
Tapi Benjamin bahkan tak menunjukkan sedikitpun kekecewaan.
"Saya akan kembali," janjinya.
Dan bahkan jika ia tak menemukan bongkahan emas yang besar, ia berujar "Ini adalah aktivitas fisik, dan saya suka menjelajahi hutan. Pagi ini, saya bertemu seekor kanguru dalam perjalanan. Anda tak bisa melihat hewan ini di Perancis. Ini adalah sesuatu yang bisa dinikmati, ini luar biasa."
Diterjemahkan Pukul 10:00 AEST 2 Februari 2017 oleh Nurina Savitri. Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.
Sepuluh tahun lalu, berburu emas masih sebuah hobi bagi para pensiunan Australia. Kini, makin banyak anak muda, keluarga, dan wisatawan asing yang
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan