Australia Menyetujui Penggunaan Vaksin Novavax Serta Pil Anti-virus Untuk Pasien COVID
Obat ini akan dikonsumsi selama lima hari, dua kali sehari, bagi mereka yang memiliki gejala COVID ringan hingga sedang.
TGA menekankan jika obat ini bukan pengganti vaksinasi, karena vaksin tetap menjadi cara paling efektif untuk mencegah gejala parah dan kematian akibat COVID.
"Salah satu obat-obatan tersebut harus diberikan sesegera mungkin setelah diagnosis COVID-19 dan dalam waktu lima hari sejak gejala dimulai," kata Profesor Skerritt.
Pil ini dirancang untuk mencoba mencegah gejala COVID seseorang ke tahap yang lebih parah, dengan mengganggu kemampuan virus berkembang biak di dalam tubuh pasien.
Tetapi Profesor Skerritt mengatakan obat-obatan itu tidak cocok untuk semua orang.
Misalnya, mereka yang ingin hamil, yang sedang hamil atau menyusui, atau mereka yang mengalami masalah ginjal atau fungsi hati yang parah.
Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mengatakan pasien akan bisa mendapatkan pil melalui resep dari dokter umum atau 'GP' atau di rumah sakit.
"Pengobatan akan membantu yang mereka yang paling rentan, terutama beberapa warga lanjut usia yang lebih berisiko terkena COVID," katanya.
Vaksin Novavax akan bisa segera didapatkan di Australia, begitu juga dengan dua obat yang bisa diberikan kepada mereka yang sakit COVID dengan gejala ringan hingga sedang
- Sarung Tangan Buatan Perusahaan Asal Yogyakarta Ini Sukses Merambah Pasar Australia
- Dunia Hari Ini: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Banjir di Brasil
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh