Australia Pelajari Industri Budidaya Rumput Laut di Sulawesi Selatan karena Dinilai Lebih Maju

Australia Pelajari Industri Budidaya Rumput Laut di Sulawesi Selatan karena Dinilai Lebih Maju
Peneliti dari University of Queensland mendorong peningkatan budidaya rumput laut di Indonesia dan Australia. (Supplied: Dudarev Mikhail)

"Petani rumput laut di Indonesia menghasilkan pendapatan lebih banyak dibandingkan dengan nelayan penangkap ikan. Pengolahannya tidak membutuhkan mekanisasi, kebanyakan masih dilakukan dengan tangan," ujar Madeleine.

Dalam penelitiannya, Scott memperkirakan manfaat lingkungan dari berbagai skenario produksi rumput laut.

Dengan mempertimbangkan faktor seperti perubahan penggunaan lahan, emisi gas rumah kaca, penggunaan air dan pupuk, dan perkiraan perubahan prevalensi spesies pada tahun 2050, dia mengidentifikasi potensi manfaat dari perluasan produksi rumput laut.

"Salah satu skenario di mana kita mengganti 10 persen sumber makanan manusia dengan produk rumput laut, maka penggunaan lahan daratan untuk pertanian seluas 110 juta hektar dapat dihindari," paparnya.

Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News yang selengkapnya dapat dibaca di sini.


Industri rumput laut di Sulawesi Selatan menarik perhatian peneliti Australia karena dinilai lebih maju dan juga diharapkan bisa dijadikan contoh untuk pengembangannya di Australia


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News