Australia Resmi Akui Yerusalem Barat Ibukota Israel

Australia Resmi Akui Yerusalem Barat Ibukota Israel
Australia Resmi Akui Yerusalem Barat Ibukota Israel

Pada saat itu, ia menyangkal bahwa langkah itu bertujuan untuk memenangkan pemilih Yahudi di wilayah pemilihan tersebut yang akhirnya kalah oleh kandidat dari partai independent Kerryn Phelps.

Warga Palestina bereaksi dengan terkejut dan cemas atas saran memindahkan kedutaan besar Australia tersebut dan memperingatkan bahwa Australia berisiko menjadi "paria internasional".

Pejabat tinggi dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) membenarkan pada bulan Oktober bahwa mereka belum dikonsultasikan sebelum PM Scott Morrison mengumumkan rencana pemindahan kedutaan besar Australia tersebut.

Pengumuman itu juga turut memicu kemarahan dari Indonesia dan menyebabkan perjanjian perdagangan pasar bebas yang penting bagi kedua negara dalam ketidakpastian.

Kesepakatan final perjanjianperdagangan bebas Australia-Indonesia, yang diumumkan PM Scott Morrison dan Presiden Indonesia Joko Widodo di Bali pada bulan Agustus, yang proses negosiasinya telah berlangsung selama 8 tahun dan diharapkan akan ditandatangani akhir tahun ini akan memberikan keuntungan jutaan dollar bagi eksportir Australia dan sektor pendidikan.

Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia dan merupakan pendukung kuat wilayah Palestina.

Setelah pengumuman dilakukan oleh Scott Morrison, Kementerian Luar Negeri Indonesia menerbitkan tanggapan yang mempertanyakan keputusan Australia tersebut dan mendesak Australia untuk tidak merelokasi Kedutaan Besarnya. Indonesia juga minta Australia dan semua negara anggota PBB untuk segera mengakui Negara Palestina.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News