Australia Selatan Catat Kasus Cacar Monyet Pertama pada Pria yang Telah Bepergian ke Luar Negeri

Australia Selatan Catat Kasus Cacar Monyet Pertama pada Pria yang Telah Bepergian ke Luar Negeri
Kepala Petugas Kesehatan Masyarakat Australia Selatan, Profesor Nicola Spurrier, mengumumkan kasus cacar monyet pertama di negara bagian itu. (ABC News: Ethan Rix)

"Ini sangat mirip dengan virus yang menyebabkan cacar tetapi jauh lebih ringan dan umumnya sembuh sendiri," katanya.

"Kadang-kadang, pada orang yang mungkin memiliki masalah kekebalan, penyakit ini mungkin lebih parah tetapi, secara umum, tidak memerlukan perawatan apa pun."

Profesor Spurrier mengatakan penyakit itu bisa menyebar melalui kontak dengan cairan menular di dalam lesi.

Cacar monyet juga dapat menyebar melalui tetesan pernapasan tetapi ini kurang umum, dan biasanya membutuhkan kontak tatap muka yang lama.

"Ini tidak menular seperti COVID, jelas, terutama Omicron, yang transmisinya lewat udara," katanya.

"Jadi, kami tidak berharap akan ada sejumlah besar kasus, tetapi itu adalah sesuatu yang diwaspadai dan akan segera ditangani oleh tim penyakit menular kami dan kami menganggapnya sangat serius sebagai kondisi yang perlu disampaikan di negara bagian ini dan kami memastikan telah menempatkan semua pencegahan yang diperlukan."

Awal bulan ini, Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengumumkan akan bekerja dengan para ahli untuk secara resmi mengganti nama cacar monyet, di tengah kekhawatiran atas stigma dan rasisme seputar nama "diskriminatif" virus tersebut.

Ketika ditanya tentang mengubah nama, Profesor Spurrier mengatakan "tidak ada tempat dalam penyakit menular untuk stigma, untuk rasisme".

Australia Selatan telah mencatat kasus cacar monyet pertamanya. Wabah cacar monyet dimulai pada Mei 2022 lalu dan sejak itu telah terdeteksi di 50 negara di luar negara-negara Afrika

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News