Australia Utara Bergantung Pada Migran Asing Untuk Menambah Penduduknya
Kamis, 11 Juni 2020 – 23:53 WIB

Muy Keav Ma dan orang tuanya mengatakan suhu di Darwin mirip dengan Kamboja ketika mereka tiba 30 tahunan lalu. (ABC News: Felicity James)
Tetapi mereka mengatakan sistem pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak mereka akan membuat mereka tinggal di sana lebih lama.
"Penitipan anak yang lebih baik, sekolah yang lebih baik, kerjaan dan rumah yang harganya terjangkau," kata Gaire.
"Kebanyakan kami adalah migran muda, kami punya anak-anak yang masih kecil."
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini.
Karena iklim Darwin yang hangat, keramahan warganya, serta tanahnya yang subur untuk menanam buah dan sayuran, Myu Keav Ma berasa di tanah kelahirannya sendiri, yakni Kamboja
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja