'Aveus Har' Suharso, Penjual Mi Ayam yang Novelis Produktif
Buku Jadi Bensin, Kepuasan, dan Juru Selamat
Selama ini, Harso cukup rajin membaca banyak buku, termasuk buku psikologi. Salah satunya ditujukan untuk menghayati sosok-sosok yang akan ditampilkan dalam novel atau cerpennya.
’’Secara general, perempuan kan lebih perasa. Karena itu, saat membuat cerita dengan tokoh perempuan, saya harus bisa memosisikan diri sebagai tokoh perempuan,’’ jelas suami Khopipah itu.
Jalan yang ditempuh Harso untuk menjadi penulis dimulai dari impiannya sebagai anak ingusan. Tidak ingin menjadi jomblo selamanya, dia memutuskan untuk menulis cerpen kepada gadis yang ditaksirnya.
’’Saat SMEA, saya pernah jatuh cinta kepada seseorang. Akhirnya, saya menulis cerpen enam halaman dan ditempel di majalah dinding sekolah,’’ kenang dia.
Dari situlah, dia keterusan menyenangi dunia tulis-menulis. Dia kemudian bertekad untuk menjadi penulis profesional. Harso lalu mulai rajin mengirimkan karya-karya cerpennya ke majalah remaja dan tabloid perempuan.
’’Selain dipengaruhi Marga T., Mira W., dan Fredy S., saya menggunakan tokoh utama perempuan supaya lebih besar kemungkinan dimuatnya. Sebab, kebanyakan pembaca majalah dan tabloid kan perempuan,’’ terang suami Khopipah tersebut.
Menariknya, karena dicibir tetangga tidak punya pekerjaan, Harso sempat menjadi anggota pasukan kuning di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pekalongan serta menjadi mandor di Surabaya. ’’Tapi, saya nggak cocok menjadi karyawan. Akhirnya, saya memilih membantu ibu berjualan mi ayam di rumah sambil sesekali mengunjungi perpustakaan,’’ terangnya.
Soal kepuasan, dia mengungkapkan, buku yang ditulis merupakan hasrat yang harus dikeluarkan. Berbeda dengan profesinya sebagai penjual mi ayam, dia rela mendapatkan bayaran sedikit asalkan mendapat apresiasi.
Penulis novel populer yang beken dengan nama pena Aveus Har ternyata adalah seorang penjual mi ayam. Sastrawan yang tinggal di Pekalongan itu ingin
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor