Avtur Eceran

Oleh: Dahlan Iskan

Avtur Eceran
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ternyata tetap: tidak ada lagi kasihan untukmu, Garuda. Satu-satunya toleransi yang masih diberikan Pertamina ialah: boleh dapat BBM asal bayar kontan.

Sebelum ada uang masuk ke rekening Pertamina, BBM tidak akan dikucurkan. Seberapa masuknya uang, sebegitulah BBM yang diisikan ke pesawat.

Rupanya Garuda masih punya uang. Masih bisa untuk membeli BBM secara eceran. Meski hanya cukup untuk 11 pesawat. Yang penting masih bisa baik-baik saja.

Memang sayang kalau Garuda tidak bisa lagi terbang. Hari-hari ini jumlah penumpang lagi ramai-ramainya.

Hari itu –ketika Garuda hanya bisa menerbangkan 11 pesawat itu– Lion terbang 1.000 kali. Dengan perhitungan: pesawat yang menerbangi Jakarta-Surabaya-Makassar-Manado, balik lagi, dihitung delapan kali.

Saya pun bisa membayangkan jalannya operasi Garuda seperti ini: sore-sore berhitung. Ada pemasukan berapa.

Lalu, berapa yang bisa disisihkan untuk beli BBM eceran. Untuk keperluan besok. Berapa pesawat yang akan terbang disesuaikan dengan berapa uang untuk BBM eceran hari itu.

Itu mirip cara percetakan menyikapi utang penerbit surat kabar. Penerbit tidak tiap hari membayar ongkos cetak. Tunggu tagihan satu bulan.

Sebenarnya Garuda masih punya 40 lebih pesawat. Masalahnya: mau diterbangkan pakai bahan bakar apa?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News