Awal Puasa Berpeluang Serentak
Minggu, 31 Juli 2011 – 07:53 WIB
Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Nasaruddin Umar menjelaskan, jika memang ada perbedaan dalam permulaan 1 Ramadan, itu tidak perlu dijadikan perdebatan. Dia mengimbau seluruh umat Islam untuk saling menghormati. Perbedaan awal 1 Ramadan berpeluang terjadi karena ada beragam versi penentuan. Misalnya, penggunaan metode rukyat atau melihat hilal dan metode lainnya dengan hisab.
Baca Juga:
Ketua Badan Pelaksana Pengelola (BPP) Masjid Istiqlal Mubarok juga belum memastikan kapan salat tarawih pertama digelar. Dia mengatakan, Masjid Istiqlal mengikuti keputusan pemerintah. ’’Intinya, kami sami’na wa atho’na (mendengar dan mengikuti, Red) keputusan Kemenag,’’ jelasnya.
Rais Syuriah PB NU Masdar Farid Masudi tadi malam menjelaskan, PB NU masih belum memutuskan awal 1 Ramadan 1432 H. ’’Kami konsisten menggunakan metode rukyat. Pada intinya, kami sama dengan pemerintah,’’ ujar Masdar.
Masdar mengatakan, bukan persoalan jika nanti terjadi perbedaan permualaan 1 Ramadan antara NU dan Muhammadiyah. ’’Intinya, kan kita mulai berpuasa pada 1 Ramadan,’’ tegasnya.
JAKARTA – Warga Muhammadiyah sudah memastikan bahwa besok (1/8) mereka mengawali puasa Ramadan 1432 H. Namun, tidak demikian halnya dengan
BERITA TERKAIT
- Human Initiative Targetkan'Sebar Kurban' Jangkau Pelosok dan Wilayah Krisis Kemanusiaan
- Wamenaker Afriansyah Meyakini 3 Hal Ini Kunci Kesuksesan dalam Karier dan Kehidupan
- DJP Dinilai Tidak Sepenuhnya Melakukan Pembinaan pada Wajib Pajak
- Ikatan Alumni Smandel Gelar Halalbihalal Bernuansa Betawi
- Besok, Presiden Jokowi akan Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
- Bea Cukai Jalin Komunikasi dengan Perusahaan Penerima Fasilitas di 3 Wilayah Ini