Awas! Banjir Besar Ancam Jakarta

Awas! Banjir Besar Ancam Jakarta
Seorang bocah melintasi genangan banjir di Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, (16/5). Banjir masih mengancam ibu kota pada musim hujan ini. Foto: Haritsah Al Mudatsir/Jawa Pos

Selain itu, dia mengakui, lambatnya lelang di ULP sangat memengaruhi pekerjaan dari hulu ke hilir. Mulai perencanaan sampai pelaksanaan di lapangan, semuanya mundur. Karena itu, saat ini masih ada dinas yang baru menurunkan material ke lokasi proyek.

Bagaimana jika hujan turun saat proyek masih berlangsung? Rudi, sapaan Manggas Rudi Siahaan, mengaku telah menyiapkan langkah antisipasi. Yakni, menyiapkan tanggul-tanggul darurat agar aliran air tidak keluar drainase dan menggenangi pemukiman. Tanggul darurat tersebut terbuat dari karung yang diisi pasir.

Menurut dia, instansinya membagikan karung-karung pasir tersebut mulai November ini. Setiap kelurahan mendapat 500 karung dan setiap kecamatan 2.500 karung.

"Kalau sudah terlambat begitu, kami mau gimana lagi. Enggak ada pilihan lain. Kami harus tetap jalankan," tegasnya.

Secara prinsip, pihaknya menyiapkan upaya pengendalian banjir sejak Januari. Selain itu, dia telah mengerjakan kegiata. Antara lain, pengerukan 13 sungai di dalam kota yang bekerja sama dengan Kementerian PU, perbaikan 80 saluran penghubung makro dan 18 submakro, lalu perbaikan 200 titik genangan di seluruh DKI. Ada juga pemasangan CCTV di 130 rumah pompa di DKI dan perbaikan 62 pintu air.

"Jadi, kami telah berupaya semaksimal mungkin,’’ ujarnya.

Dikonfirmasi, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) BMKG Edvin Aldrian menjelaskan, saat ini Jakarta tengah berada di musim pancaroba. Musim tersebut menjadi pertanda bahwa Jakarta segera memasuki musim hujan lebat.

"Mulai hujan gede itu ya awal November ini," ujarnya.

GAMBIR – Banjir besar kembali mengancam warga Jakarta. Betapa tidak. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geosifika (BMKG) memprediksi bahwa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News