Ayo, Genjot Produksi Udang Windu untuk Diekspor

Ayo, Genjot Produksi Udang Windu untuk Diekspor
Petani udang di Desa Muara Pantuan, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, Kaltim, memanen udang tiger. Foto: RAMA SIHOTANG/KALTIM POST

Dia menjelaskan, peningkatan produksi juga bukan hanya ekspor oriented tapi juga untuk memenuhi ketahanan pangan dalam negeri. Hal itu tentunya akan berpengaruh terhadap inflasi Kaltim. Di Bumi Etam, udang memang belum memiliki pangsa besar dalam ekspor.

“Karena, kita punya komoditas yang besar, yaitu batu bara dengan pangsa sebesar 93,6 persen terhadap total ekspor. Kedua disusul oleh CPO sebesar 3,2 persen, kalau udang windu masih sangat kecil, bahkan hanya sekitar 0,04 persen,” ungkapnya.

Menurutnya, peningkatan produksi juga bukan hanya semata-mata meningkatkan ekspor atau ketahanan pangan untuk inflasi. Namun, juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kecamatan Anggana Kutai Kartanegara.

“Walaupun porsinya masih kecil dalam struktur ekspor, namun jika ditingkatkan sektor ini membutuhkan banyak tenaga kerja, yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Dia mengatakan, saat ini produksi baru 10 persen. Diharapkan dengan intensifikasi, binaan dari BI serta batuan-bantuan peningkatan produksi dengan teknologi bisa mengembangkan tidak lagi 10 persen tapi menuju 50 persen.

“Kalau itu bisa terjadi dampaknya akan luar biasa untuk Kaltim, termasuk ketahanan pertumbuhan ekonomi Bumi Etam,” pungkasnya. (*/ctr/ndu/k15)


Produksi udang windu harus terus digenjot untuk ekspor, selain menyerap banyak tenaga kerja, yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News