Azan Baru

Oleh Dahlan Iskan

Azan Baru
Dahlan Iskan di dalam Masjid Ghamkol Sharif di Birmingham, Inggris. Foto: disway.id

Itu juga terjadi Jumat tanggal 13 Maret lalu. Setelah ada acara keagamaan yang dihadiri 60.000 orang di Malaysia. Yang kini --setelah diketahui beberapa yang hadir terkena virus Corona Covid-19-- pemerintah di banyak negara mengalami kesulitan menelusuri siapa saja yang hadir di situ. Termasuk siapa yang dari Indonesia.

Saya juga membayangkan betapa sibuknya pemerintah kita saat ini: melacak siapa saja yang sudah berhubungan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Yang semula diumumkan hanya sakit tipus. Yang ternyata terkena COVID-19.

Kita berdoa agar beliau tidak sampai mendapat gelar super spreader.

Waktu Sultan Perlis mengumumkan ditiadakannya salat Jumat --diganti salat Duhur-- saya termasuk yang kaget: kok begitu berani.

Beberapa jam kemudian barulah saya mendengar apa yang dilakukan Kuwait. Yang hari itu salat Jumatnya juga ditiadakan --tapi perbedaan jam membuat Perlis menjadi yang pertama.

COVID-19 datang ke Kuwait agak telat: 24 Februari 2020.

Yang membawa masuk ke Kuwait adalah dua orang sekaligus. Yakni yang baru datang dari Iran. Yang satu orang Kuwait sendiri. Satunya lagi orang Arab Saudi yang tinggal di Kuwait yang juga baru datang dari Iran.

Setelah itu setiap hari muncullah penderita baru di Kuwait. Sampai hari Jumat lalu sudah mencapai lebih 100 orang.

Seumur hidup baru sekali ini saya mendengar azan seperti itu. Kalau misalnya itu dilakukan di Indonesia alangkah ributnya. Bisa-bisa dinilai anti Islam atau menghancurkan Islam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News