Azan Berkumandang di Kampus Monash University Saat Tempat Beribadah Minta Diperbaiki

Azan Berkumandang di Kampus Monash University Saat Tempat Beribadah Minta Diperbaiki
Mahasiswa dan staf Monash University melaksanakan salat dhuhur di lapangan Kampus Clayton, Rabu (27/07/2022) karena ruang ibadah lintas agama tidak bisa menampung jamaah. (ABC Radio Melbourne: Grace McKinnon)

Selama pandemi COVID-19, kapasitas ruangan ini bahkan dikurangi menjadi maksimal lima orang.

Menurut pengalaman Ulil, setiap kali waktu salat, dia selalu mendapati jemaah yang membludak.

"Setiap kali saya salat Zuhur, Asar, dan Magrib di sana, selalu saja penuh," ujarnya. 

Sebagai perbandingan, ruang ibadah di kampus Melbourne University mampu menampung 100-an jemaah pria dan 40-an jemaah perempuan.

Kampus Swinburne University, di Kota Melbourne juga, menyiapkan ruangan ibadah dengan kapastias hingga 300-an orang. 

Namun Monash University bukannya tidak menyiapkan ruang ibadah bagi mahasiswa dan stafnya.

Selain di Clayton, pada setiap kampusnya seperti di Caulfield, tersedia juga 'spiritual room' dan musala.

Begitu pula dengan kampus Monash di Parkville dengan ruang ibadah serta kampus Peninsula dengan fasilitas yang disebut 'quiet room'.

Mahasiswa Muslim di Monash University merasa permintaan agar tempat beribadah diperbaiki sudah diabaikan bertahun-tahun

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News