Babi Ideologi
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Saya pun bertanya kepada Andre So, staf di ITC Center yang sering keliling pesantren mencari penerima beasiswa.
Jawabnya: "Penurunan mahasiswa dari Papua terkait dengan tidak turunnya dana otonomi khusus dari pusat". Dulu Pemda di Papua menggunakan sebagian kecil dana otsus untuk mereka.
Para mahasiswa asal Papua itu umumnya mengambil jurusan kedokteran.
Jumlah calon mahasiswa dari pesantren juga terus bertambah. Pondok Tebuireng, Jombang; Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto; Pesantren Modern Tursina, Malang; Bumi Sholawat, Sidoarjo; Sidogiri, Pasuruan adalah langganan ITC Center.
Andre So sudah pandai berkopiah ketika keliling pondok pesantren.
Salah satu yang juga hadir di acara kemarin adalah KH Yusuf Daud. Seorang sufi. Masternya di bidang Islamic Mysticism dari ICAS London.
Dia menguasai bahasa Arab, Inggris, Italia, dan Jerman. Salah satu bukunya: Menembus tujuh lapis langit.
Dua anaknya kuliah di Tiongkok. Di Nanjing. Namanya Aja Ibrahim Daud. Ambil prodi bisnis internasional.
Saya ingat awal-awal program ini: begitu sulit meyakinkan orang tua calon mahasiswa: takut anaknya jadi komunis. Atau terkontaminasi makanan daging babi.
- Kucing Timah
- Daftar FKG UM Surabaya Berhadiah Student Dental Kit, Catat Syaratnya
- Lippo Karawang Siapkan Hunian dan Komersial Terbaru, Cek di Sini Harganya
- Ponpes Mambaul Maarif Buka Beasiswa Santri dan Mahasantri
- Gubernur Jateng Akan Kuliahkan 100 Mahasiswa ke Korea Selatan
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah