Babi pun Harus Move On

Oleh Dahlan Iskan

Babi pun Harus Move On
Dahlan Iskan di ladang gandum di pedesaan Amerika Serikat menjelang panen. Foto: Disway

Paling banter tambah ongkos kirim. Untuk muter. Itu pun bisa disiasati: cari kapal yang lebih besar. Agar ongkos per kilogramnya tidak naik banyak.

Peternak babi di Tiongkok juga sudah move on. Apalagi mereka sudah lama menyadari: harga kedelai dua tahun terakhir ini sangat murah. Akibat kurs yuan yang melemah.

Mereka pun sudah mengira harga kedelai pasti akan naik. Suatu saat. Hanya tidak menyangka kok terjadinya lebih cepat.

Kebutuhan protein itu juga bisa diganti. Dengan kacang-kacangan. Tapi rasanya juga tidak perlu.

Impor kedelai dari Brazil sudah naik. Dari Rusia juga sudah tambah. Dan… impor dari Kanada naik drastis.

Hampir pasti sebagian kedelai dari Kanada itu asal Amerika. Diseberangkan lewat perbatasan. Bebas bea. Sesuai dengan perjanjian perdagangan bebas antara Amerika, Kanada dan Meksiko. Kebetulan basis produsen kedelai di Amerika ada di perbatasan dengan Kanada.

Bahkan ilmuwan Tiongkok sudah menyiapkan protein sintetik. Bahan bakunya dari lysine. Satu bahan yang berisi animo acid.

Tiongkok amat kaya dengan lysine. Separuh lysine dunia berada di sana.

Ini soal babi. Saya harus jamin agar tetap halal dibaca. Tanpa sertifikat dari majelis ulama sekali pun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News