Backlog Perumahan Jatim Bisa Membengkak

Backlog Perumahan Jatim Bisa Membengkak
Backlog Perumahan Jatim Bisa Membengkak
SURABAYA  - Subsidi setengah hati dari pemerintah untuk perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memberatkan pengembang Jawa Timur (Jatim) mengurangi backlog (kekurangan pasokan) perumahan di provinsi ini. Perkiraan terakhir menyebutkan bahwa angka backlog bisa menembus 600 ribu unit. Sementara tambahan pasokan Rumah Sederhana hanya 10 ribu unit hingga akhir tahun.

Wakil Ketua Real Estat Indonesia (REI) Jawa Timur Nur Wakhid mengungkapkan bahwa backlog perumahan Jatim di akhir 2012 ini malah naik dari posisi akhir 2011 yang disebut oleh pemerintah provinsi Jatim sekitar 530 ribu. Kondisi tersebut dikarenakan program subsidi dari pemerintah dalam bentuk program Kredit Pemilikan  Rumah (KPR) dalam skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tak mampu menambah realisasi penjualan Rumah Sederhana.

"Awal Juli 2012, realisasi Rumah Sederhana melalui KPR FLPP hanya sekitar seribu unit. Padahal tahun sebelumnya, untuk periode enam bulan saja bisa mencapai delapan ribu unit," ungkap dia.

Sebenarnya pada awal tahun ini, REI optimistis mampu menyediakan 25 ribu unit Rumah Sederhana di Jatim. Akan tetapi karena kebijakan yang tak menentu di bidang tersebut menjadikan pencapaiannya terhambat. Hingga April 2012, tak ada pencairan FLPP akibat belum adanya kata sepakat antara bank peyalur FLPP dengan Kementrian Perumahan Rakyat (Kepmenpera). "Dan saat sudah ada aturan baru FLPP, ternyata isinya juga tak menarik bagi pengembang maupun end user," katanya.

SURABAYA  - Subsidi setengah hati dari pemerintah untuk perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memberatkan pengembang Jawa Timur

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News