Badan Intelijen Klaim Mata-mata Asing Gunakan Media Sosial untuk Memikat Warga Australia

Sebuah laporan di New York Times pada 2019 juga mengatakan China menggunakan LinkedIn untuk mencoba membina mata-mata asing.
Pemimpin ASIO menolak untuk mengatakan negara mana yang berada di belakang upaya online untuk memikat warga Australia, meski Mike yakin ada beberapa penyebabnya.
"Organisasi saya, ASIO, berpendapat ada lebih dari satu negara yang menggunakan situs jejaring sosial untuk mengidentifikasi, memikat, dan membangun hubungan dengan warga Australia yang memiliki akses ke informasi sensitif," katanya.
Mike mengungkapkan beberapa platform media sosial enggan bekerja sama dengan ASIO ketika meminta bantuan untuk menghentikan ancaman kegiatan spionase.
"Kami mendapatkan kerja sama dari sejumlah perusahaan, beberapa di antaranya sangat membantu, beberapa di antaranya tidak begitu membantu," kata Mike.
Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan ABC News
Badan Intelijen Keamanan Australia (ASIO) mengeluarkan peringatan adanya upaya dari mata-mata asing yang memanfaatkan jejaring sosial untuk mengembangkan dan mencari target dalam kegiatan mereka
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan