Badan Keahlian DPR Harus Pahami Tantangan yang Bakal Dihadapi dengan Cermat dan Tepat

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengungkapkan tantangan Badan Keahlian DPR akan semakin berat ke depannya, karena kepentingan dan kebutuhan para anggota dewan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
Mulai dari penyelesaian RUU, penyusunan naskah akademik maupun riset-riset sederhana yang dibutuhkan anggota DPR.
Karena itu, Sekjen Indra menilai jajaran Badan Keahlian DPR harus memiliki kualitas maupun kuantitas serta ketepatan dan kecermatan.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada rapat kerja yang mengangkat tema 'Penguatan Dukungan Badan Keahlian yang Berorientasi pada Kebutuhan DPR RI melalui Sinergitas, Konsolidasi, dan Implementasi Bridging The Research to The Role and Functions of Parliament dan Evidence Based Legislative Policy Making” di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/11).
Turut hadir memberikan sambutan secara virtual, Wakil Ketua BURT DPR Achmad Dimyati Natakusumah.
Sekjen Indra berharap melalui rapat kerja ini dapat dimanfaatkan untuk mengkonsolidasikan berbagai kemampuan dan keahlian para ahli maupun peneliti di Badan Keahlian DPR dalam menyusun RUU yang sedang dibahas lembaga tersebut.
Selain itu, rapat kerja tersebut juga menjadi momentum mengonsolidasikan visi dan kinerja setiap bagian (pusat) di ruang lingkup Badan Keahlian DPR dalam menjawab kebutuhan anggota dewan ke depannya.
“Mereka harus paham betul tantangan yang akan dihadapi," ujarnya.
Sekjen DPR Indra Iskandar mengingatkan tantangan Badan Keahlian DPR akan semakin berat ke depannya.
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Jadi Ketua Pepadi Kabupaten Bandung, Ahmad Najib Siap Lakukan Inovasi Seni Pedalangan
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Momen KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 2,25 T ke Pertamina Diputihkan