Bagi Bung Karno, ini Bukan Sembarang Lukisan

Bagi Bung Karno, ini Bukan Sembarang Lukisan
Bung Karno dan lukisan "Memanah" karya Henk Ngantung. Foto: Dok. Romy Soekarno, pemilik akun @RomyHRS

"Untuk menyelesaikannya harus ada model," Henk menawar pinta. 

"Aku, Soekarno, akan jadi modelnya…" 

Saksi Revolusi Indonesia

Senarai dialog di atas, digubah dari tulisan Agus Dermawan T, konsultan koleksi benda-benda seni istana-istana presiden yang termuat dalam buku Bukit-bukit Perhatian: Dari Seniman Politik, Lukisan Palsu sampai Kosmologi Seni Bung Karno.       

Menurut cerita Agus, kisah itu disampaikan langsung oleh Henk Ngantung pada dirinya bulan September 1991. 

"Dalam beberapa puluh menit proses memperbaiki lengan pemanah itu pun selesai," kata Henk Ngantung sebagaimana dinarasikan kembali oleh Agus Dermawan. 

Bung Karno bergegas pulang membawa lukisan di triplek berukuran 152x152 cm tersebut. Langsung dipajang di beranda rumahnya di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat.  

Tak sakadar saksi bisu obrolan-obrolan Soekarno dengan para sekondannya, lukisan itu menjadi latar saat kemerdekaan Indonesia diproklamirkan. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News