Bagi Demokrat, Kamala Harris Seperti Kekacauan Vs Bencana
jpnn.com - WASHINGTON − Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Minggu kemarin mengatakan telah mengakhiri pencalonannya untuk terpilih kembali.
Pengunduran diri yang memicu gejolak di tubuh Demokrat.
Sebelum Biden mundur dari pencalonan, Demokrat konon mulai khawatir apakah mereka bisa mengalahkan calon milik partai Republik, Donald Trump pada Pilpres AS 2024, November.
Sorotan lalu tertuju kepada Kamala Harris, 59 tahun.
Biden dalam pidato publik sejak mengumumkan akan mundur dari Pilpres AS 2024, meminta para pendukung dan stafnya untuk mendukung Harris.
“Peluk dia. Dia yang terbaik,” ujar Biden.
Itu kata Biden. Namun, tak semua petinggi Demokrat bisa menerima dan happy dengan situasi terkini.
Ini mungkin termasuk salah satu pertaruhan terbesar dalam sejarah politik Amerika. "Hanya (sekitar) 100 hari sebelum pemilu, Partai Demokrat kehilangan presiden petahana dan calon presiden (Biden)," bunyi salah satu kupasan di laman Washington Post.
Contoh format terdekat mungkin Pilpres AS 1968, tahun yang penuh kekerasan dan pergolakan politik.
- Kloning Javier
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Kebijakan Donald Trump Berpotensi Bikin Produsen Mobil Dunia Boncos
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum