Bagus! BPS Sebut Kinerja Ekspor Indonesia Naik 8,56 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyampaikan pertumbuhan ekspor Februari 2021 menggembirakan dengan nilai mencapai USD 15,27 miliar atau naik 8,56 persen dibandingkan periode yang sama di 2020.
Menurut Kecuk sapaan karibnya, nilai ini juga lebih tinggi dibandingkan pada Februari 2019 yang mencapai USD 12,79 miliar.
“Kenaikan ini terjadi karena adanya kenaikan ekspor migas sebesar 6,90 persen dan kenaikan ekspor nonmigas sebesar 8,67 persen,” kata dia dalam dalam konferensi pers yang ditayangkan virtual di Jakarta, Senin (15/3).
Kecuk menjelaskan, kinerja ekspor pada bulan kedua di tahun 2021 didukung oleh kenaikan harga beberapa komoditas di pasar dunia.
Beberapa di antaranya adalah kenaikan harga minyak mentah atau ICP menjadi USD 60,36 per barel pada Februari.
"Pada Januari yang harganya USD 53,17 per barel," ujar dia.
Artinya, sambung Keceuk, harga ICP pada Februari 2021 naik 14,52 persen jika dibandingkan Januari 2021 atau month on month (mom) dan naik 6,62 persen jika dibandingkan Februari 2020 atau secara year on year (yoy).
"Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas minyak kelapa sawit, karet, timah dan tembaga," jelas dia.
BPS sebut pertumbuhan ekspor Februari 2021 menggembirakan dengan nilai mencapai USD 15,27 miliar atau naik 8,56 persen.
- Bea Cukai Dorong Ekspor UMKM Lewat Kolaborasi dengan Pemda
- Bea Cukai Optimalkan Pelayanan & Pengawasan KITE di Banten Lewat Aplikasi SIAP KABAN
- Lewat Sinergi dan Asistensi, Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Berbagai Daerah
- Kolaborasi Kemendag dan BEDO dalam Program Ekspor NEXT
- Dorong Produk Lokal Go Internasional, Bea Cukai Lakukan Asistensi pada UMKM
- Bea Cukai Terus Dorong UMKM Lokal Memperluas Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini