Bahas Kesiapan Angkutan Lebaran 2022, Ditjen Hubla Kemenhub Gelar Rakor

Bahas Kesiapan Angkutan Lebaran 2022, Ditjen Hubla Kemenhub Gelar Rakor
Kementerian Perhubungan. Foto: Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar rapat koordinasi kesiapan penyelenggaraan angkutan laut Lebaran tahun 1443H/2022 pada Selasa, (12/4).

Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Mugen S Sartoto menjelaskan tujuan utama dari rakor ini adalah memantapkan koordinasi antar instansi terkait, penyedia jasa maupun asosiasi yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan angkutan laut lebaran, agar tercipta mudik aman dan mudik sehat.

Menurutnya, sesuai arahan Presiden Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna bahwa mudik tahun ini diperkirakan akan melibatkan pergerakan 76-80 juta orang.

“Selain itu, Presiden Jokowi juga menegaskan mengingat pandemi belum sepenuhnya selesai, maka diimbau kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa waspada, segera divaksin dan booster, dan disiplin menjalankan protokol kesehatan,” ujar Capt. Mugen.

Selanjutnya, Capt. Mugen menjelaskan dalam menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi, pihaknya akan berperan aktif dalam mempersiapkan angkutan mudik lebaran 2022.

“Ditjen Perhubungan Laut akan memastikan bahwa seluruh armada kapal dalam keadaan laiklaut, dan menginstruksikan kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia untuk melaksanakan uji kelaiklautan kapal terhadap seluruh kapal yang berada/beropersi di wilayah kerjanya,” ujarnya.

Capt Mugen juga menyampaikan guna mendukung penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran Tahun 1443 H/2022, para kepala UPT dilingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Terminal Penumpang, Operator Kapal, diperintahkan agar melaksanakan beberapa hal-hal penting, yaitu membentuk posko pelayanan Angkutan Laut Laut Lebaran 2022.

Para Kepala UPT juga harus menyediakan alat pemeriksaan Kesehatan, fasilitas vaksin, tempat isolasi sementara, memastikan seluruh petugas dalam keadaan sehat dengan melakukan pemeriksaan rutin, seluruh penumpang wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi dan membuat contingency plan jika terjadi hal-hal yang darurat.

Ditjen Perhubungan Laut akan memastikan bahwa seluruh armada kapal dalam keadaan laiklaut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News