Bahaya Glaukoma yang Muncul Tanpa Gejala
jpnn.com, JAKARTA - Glaukoma merupakan salah satu penyebab kebutaan kedua terbanyak di dunia termasuk Indonesia, setelah katarak.
Kebutaan akibat glaukoma umumnya bersifat permanen dan yang menakutkan penyakit ini tidak bergejala.
"Calon penderita glaukoma kerap tidak menyadari itu," kata dr. Nyoman Yenny Khristiawati dalam webinar memperingati World Glaukoma Week, baru-baru ini.
Menurut dokter Yenny, perlu kewaspadaan ekstra bagi mereka yang memiliki riwayat diabetes, hipertensi dan secara umum kerap merasakan sakit kepala. Juga mereka yang kerap menggunakan obat tetes mata tertentu yang mengandung steroid.
"Segera deteksi dini karena glaukoma bersifat permanen," ujar dokter yang bertugas di Siloam Hospitals Denpasar ini.
Di dunia, angka kebutaan akibat glaukoma berjumlah 3,2 juta jiwa dari sekitar 39 juta angka kebutaan.
Sedangkan di Indonesia ditemukan bahwa 4-5 orang dari 1.000 orang menderita glaukoma.
Dijelaskannya, glaukoma merupakan kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata. Meningkatnya tekanan bola mata ini terjadi akibat gangguan pada sistem aliran cairan mata.
Banyak calon penderita glaukoma tidak menyadari kalau matanya akan mengalami kebutaan karena tidak ada gejala
- RSUI & PUN Gelar Baksos Katarak, Bibir Sumbing-Celah Lelangit
- Operasi Katarak Primaya Hospital Menyasar Veteran dan Guru, Gratis!
- Sido Muncul dan Kodam VI/Mulawarman Gelar Operasi Katarak Gratis Kepada 75 Pasien di Balikpapan
- ERHA Konsisten Memberantas Katarak, Nenek Mugiah Akhirnya Bisa Kembali Melihat
- Pakai ReLEx SMILE, JEC Atasi Mata Minus dan Silinder Terbanyak Secara Global
- Sinergi Lintas Sektor, Sido Muncul Gelar Operasi Katarak di Bandung