Bahaya, Kalau Sampai Pertamax Naik Jadi Rp 16 Ribu per Liter
Dengan demikian, tidak terjadi over kuota terhadap jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP) tersebut.
"Saya rasa migrasi pengguna Pertamax ke Pertalite maksimal hanya 25 persen."
"Apalagi untuk pengendara yang sudah merasakan perbedaan Pertalite dan Pertamax. harga yang diputuskan Pertamina masih sangat masuk akal," katanya.
Meski demikian, Mamit menilai pemerintah perlu memikirkan diversifikasi energi.
Dengan demikian, kondisi imbas dari perang Rusia-Ukraina terhadap harga minyak saat ini, tak lagi terlalu berpengaruh di masa mendatang.
Mamit lebih lanjut mengatakan diversifikasi energi juga penting untuk mengurangi gas rumah kaca.
"Kalau tidak, maka dalam waktu dekat sektor transportasi akan jadi pemyumbang terbesar gas rumah kaca," katanya.
Menurutnya, perlu kebijakan fiskal agar kendaraan listrik lebih murah.
Mamit Setiawan menilai berbahaya kalau harga Pertamax naik jadi Rp 16 ribu per liter, begini alasannya.
- Pertamina Hulu Rokan jadi Penghasil Migas Nomor 1 di Indonesia Sepanjang 2023
- Kunjungi Dekranas Expo, Ibu Iriana Jokowi Beli Batik & Gelang di UMKM Binaan Pertamina
- Pertamina Pastikan Siap Layani Kebutuhan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024
- Kembangkan CCS Lintas Batas Indonesia-Korsel, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil
- IHC Kerahkan Tim Medis Terbaik untuk Dukung Kelancaran World Water Forum di Bali
- Jelang WWF 2024, Pertamina Patra Niaga Memastikan Pasokan Energi di Bali Aman