Bahaya! Lebih dari Satu Juta Konten di Indonesia Isinya tentang Asusila

Bahaya! Lebih dari Satu Juta Konten di Indonesia Isinya tentang Asusila
Video asusila sepasang kekasih beredar. Foto: JPG/Pojokpitu

Menurut dia, ponsel, medsos, dan internet merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Sebagai masyarakat informasi, merasa beruntung karena keberadaan ponsel atau smartphone telah memberikan kemudahan untuk mencari dan memperoleh informasi.

"Namun kita akui pula, ada bahaya yang mengintai seiring maraknya penyebaran informasi hoaks melalui aplikasi media sosial yang kita miliki. Masyarakat Aceh pun tak luput dari sasaran penyebaran berita hoaks tersebut," katanya.

Dia mencontohkan berdasarkan laporan hoaks yang dikumpulkan oleh Kementerian Kominfo pada tanggal 6 Maret yang lalu, telah beredar tangkapan layar sebuah grup WhatsApp yang menyebutkan bahwa di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh sudah ada pasien virus corona.

Salah seorang anggota dalam grup Whatsapp itu mengaku bekerja di Rumah Sakit Meuraxa dan menyebutkan pasien tersebut sudah dirujuk ke Rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh.

"Faktanya, pihak Rumah Sakit Meuraxa melalui akun Instagram resminya membantah adanya isu tersebut. Kabar adanya pasien virus corona adalah tidak benar atau hoaks. Tim siber Polda Aceh sedang melacak penyebar hoaks terkait adanya pasien virus corona di Banda Aceh," kata Medi.

Riset DailySocial.id yang dilakukan pada tahun 2018 terhadap 2.032 pengguna ponsel pintar di berbagai penjuru Indonesia menunjukkan bahwa 73 persen pengguna ponsel selalu membaca informasi. Sebanyak 51,03 persen responden memilih untuk berdiam diri ketika menemui hoaks dan hannya 53 responden yang memverifikasi keakuratan informasi yang diterima (fact check).

Dia menambahkan dalam memerangi penyebaran berita informasi yang mengandung hoaks, Kementerian Kominfo telah membangun mekanisme pengaduan dan pengawasan terhadap informasi tersebut dalam upaya meluruskan informasi memverifikasi keakuratan informasi yang ada.

"Kami menyadari bahwa melawan hoaks tidak bisa sendirian. Harus ada upaya kolektif/kolaboratif dan masif untuk menanggulangi hoaks dan kami menyambut baik ajakan kerja sama dari pihak manapun untuk bersama-sama memerangi hoaks,"katanya.

Konten negatif seperti asusila terus membanjiri jagad maya dan menimbulkan keresahan di dunia nyata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News