Balai Taman Nasional Wakatobi Membina Nelayan lewat Program Kemitraan Konservasi

Balai Taman Nasional Wakatobi Membina Nelayan lewat Program Kemitraan Konservasi
Budidaya lobster yang dilakukan nelayan dan Balai Taman Nasional Wakatobi. Foto: dok. KLHK

Pemberian bantuan melalui program peningkatan usaha ekonomi masyarakat ini didasarkan pada harapan dan cita-cita agar pemanfaatan sumber daya alam oleh masyarakat dapat dilakukan secara lestari dan berkelanjutan.

Program ini juga diharapkan dapat merubah cara berpikir nelayan disana untuk mau melakukan upaya budidaya, agar tidak selalu mengandalkan penangkapan di alam yang lambat laun tidak akan mampu mencukupi konsumsi masyarakat yang selalu meningkat.

Lobster mutiara merupakan hewan konsumsi air laut yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Keistimewaan lainnya adalah rasa daging yang gurih dan lezat. Permintaan pasar yang tinggi baik dari dalam maupun luar negeri.

Peluang pembudidayaan masih sangat terbuka dengan adanya potensi lahan perairan di Desa Horuo dan Desa Mantigola dan belum dilakukan secara optimal.

Selanjutnya, Darman juga menyampaikan bahwa tujuan utama dari pengembangan ekonomi masyarakat sekitar kawasan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam laut, dan peningkatan kelembagaan kelompok agar dapat bersinergi untuk menghasilkan suatu produk yang mampu memberikan nilai tambah dan bermanfaat bagi masyarakat.

Keramba/Rumah Budidaya dibangun dan dikelola bersama-sama oleh anggota kelompok masyarakat, baik secara individu ataupun secara gotong-royong.

Jumlah bantuan modal yang diberikan kepada Forum Kemitraan Nelayan sebesar 50 juta rupiah, untuk pembelian bahan bangunan, bibit dan pakan lobster mutiara.

Saat ini budidaya keramba lobster mutiara warga dan TN Wakatobi sudah berjalan selama lebih kurang lima bulan dan direncanakan panen pada Agustus tahun ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News