Balai Taman Nasional Wakatobi Membina Nelayan lewat Program Kemitraan Konservasi

Balai Taman Nasional Wakatobi Membina Nelayan lewat Program Kemitraan Konservasi
Budidaya lobster yang dilakukan nelayan dan Balai Taman Nasional Wakatobi. Foto: dok. KLHK

Saat ini budidaya keramba lobster mutiara sudah berjalan selama lebih kurang lima bulan dan direncanakan akan dilakukan panen pada Agustus tahun ini.

Peluang bisnis budidaya lobster mutiara cukup menjanjikan. Bibit yang dilepaskan awalnya berjumlah 115 ekor dengan berat total bibit 25 kg, jika dibudidayakan selama 8 bulan, maka diproyeksikan akan mencapai berat 1 kg per satu ekor lobster. Harga pasar lobster mutiara per kilogramnya mencapai Rp. 1,200,000,-.

Adanya Pandemi Covid-19 tentunya menjadi ancaman yang cukup menakutkan bagi kelompok pengelola keramba.

Pasalnya harga lobster mutiara yang semula cukup tinggi dipasaran, dikhawatirkan terdampak karena adanya pembatasan sosial.

Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pihak Taman Nasional Wakatobi untuk memberi semangat dan dukungan kepada kelompok dalam mengelola keramba sebaik-baiknya, karena dimasa-masa seperti saat ini selalu ada optimisme untuk maju dan keluar dari berbagai kesulitan.(jpnn)

Saat ini budidaya keramba lobster mutiara warga dan TN Wakatobi sudah berjalan selama lebih kurang lima bulan dan direncanakan panen pada Agustus tahun ini.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News